Tuesday, March 21, 2017

sistem mata pencaharian batak toba



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul   “Sistem Ekonomi dan Mata Pencaharian pada Masyarakat Batak Toba” ini dengan lancar.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Unsur Budaya Batak yang ditinjau dari aspek sistem Ekonomi dan mata pencarian, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.



Medan, 21 Maret 2017
\

                                                                                                    jhonson p pardede



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Adat adalah bagian dari pada Kebudayaan, berbicara kebudayaan dari suatu bangsa atau suku bangsa maka adat kebiasaan suku bangsa tersebut yang akan menjadi perhatian, atau dengan kata lain bahwa adat lah yang menonjol didalam mempelajari atau mengetahui kebudayaan satu suku bangsa, meskipun aspek lain tidak kalah penting nya seperti kepercayaan, keseniaan, kesusasteraan dan lain-lain.
Dalam hal ini kami akan menjelaskan tentang salah satu unsur kebudayaan yaitu tentang Sistem mata Ekonomi dan mata pencaharian dalam masyarakat batak secara khusus pada masyarakat batak toba.
Batak adalah nama sebuah suku bangsa di Indonesia. Suku ini kebanyakan bermukim di Sumatra Utara.Sebagian orang Batak beragama Kristen dan sebagian lagi beragama Islam. Tetapi dan ada pula yang menganut agama Malim (pengikutnya biasa disebut dengan Parmalim ) dan juga penganut kepercayaan animisme (disebut Pelebegu atau Parbegu).
Sejarah Kerajaan Batak didirikan oleh seorang Raja dalam negeri Toba sila-silahi (silalahi) lua’ Baligi (Luat Balige), kampung Parsoluhan, suku Pohan.Raja yang bersangkutan adalah Raja Kesaktian yang bernama Alang Pardoksi (Pardosi).Masa kejayaan kerajaan Batak dipimpin oleh raja yang bernama.Sultan Maharaja Bongsu pada tahun 1054 Hijriyah berhasil memakmurkan negerinya dengan berbagai kebijakan politiknya.
Suku bangsa Batak dari Pulau Sumatra Utara. Daerah asal kediaman orang Batak dikenal dengan Daratan Tinggi Karo, Kangkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun, Toba, Mandailing dan Tapanuli Tengah. Daerah ini dilalui oleh rangkaian Bukit Barisan di daerah Sumatra Utara dan terdapat sebuah danau besar dengan nama Danau Toba yang menjadi orang Batak. Dilihat dari wilayah administrative, mereka mendiami wilayah beberapa Kabupaten atau bagaian dari wilayah Sumatra Utara. Yaitu Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara, dan Asahan.





1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, kami akan membahas unsur-unsur kebudayaan suku Batak diantaranya :
1.       Bagaimana sejarah Batak?
2.       Apa itu Kebudayaan?
3.       Apa itu sistem mata pencaharian dan ekonomi?
4.       Bagaimana sistem mata pencaharian dan ekonomi batak toba?


1.3.Tujuan
Dari rumusan masalah diatas kami mempunyai tujuan:
1.       Untuk mengetahui sejarah suku batak.
2.       Untuk mengetahui apa pengertian kebudayaan.
3.       Mengetahui unsur-unsur kebudayaan.
4.          Untuk mengetahui unsur yang terdapat pada kebudayaan Batak.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Sejarah Suku Batak
                 Batak merupakan satu istilah yang digunakan untuk kumpulan suku yang terdapat di daratan tertinggi di Sumatera Utara, Suku Batak berasal dari keturunan Raja Batak. Suku batak termasuk suku bangsa melayu tua yang berasal dari indocina atau hindia belakang, nenek moyang orang batak berasal dari utara berpindah ke Filipina dan berpindah lagi ke Sulewesi Selatan, berlayar hingga akhirnya menetap di pelabuhan barus, kemudian bergeser ke pedalaman dan menetap dikaki gunung pusuk buhit, di tepi pulau samosir, tempat asal usul peradaban suku batak.

Keturunan suku batak berasal dari hindia muka (india), pindah ke burma, kemudian ke tanah genting Kera di Utara Malaysia. Berlayar sampai ke tanjung balai batubara dan di pangkalan brandan atau kuala simpang di aceh dari sana naik ke pedalaman danau toba. Suku batak termasuk dalam rumpun proto-melayu yang berasal dari Asia selatan yakni dari burmayang berlayar sampai malaysia, menyeberang dan menghuni daerah sekitar danau toba.

2. 2  Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2. 3 Unsur-Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
  1. Kesenian
  2. Sistem teknologi dan peralatan
  3. Sistem organisasi masyarakat
  4. Bahasa
  5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
  6. Sistem pengetahuan
  7. Sistem religi
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :
1.Kesenian 
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.



3.Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
4.Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5.Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6.Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
 7.Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.








2.4  Wujud Kebudayaan
            Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
         Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.Aktivitas (tindakan)
             Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
3.Artefak (karya)
            Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.





2.5    Sistem mata pencaharian
       Sebagian besar masyarakat Batak Toba saat ini bermata pencaharian sebagai petani, peladang, nelayan, pegawai, wiraswasta dan pejabat pemerintahan. Dalam berwiraswasta bidang usaha yang banyak dikelola oleh masyarakat adalah usaha kerajinan tangan seperti usaha penenunan ulos, ukiran kayu, dan ukiran logam. Saat ini sudah cukup banyak juga yang memulai merambah ke bidang usaha jasa. Berikut ini kami akan memberikan beberapa contoh mata pencaharian pada masyarakat batak.
1.      Bertani
                   Masyarakat tradisional Batak Toba bercocok tanam padi di sawah dan juga mengolah ladang secara berpindah-pindah. Pengelolaan tanaman padi di sawah banyak terdapat di daerah selatan Danau Toba.






batak.jpg
karo.jpg
 









                                               Gambar sebagian wilayah tanah Batak

                   Hal ini disebabkan oleh daerah tersebut adalah dataran yang landai dan terbuka sehingga memungkinkan untuk bercocok tanam padi di sawah. Sedangkan ladang banyak terdapat di daerah utara (Karo, Simalungun, Pakpak, dan Dairi). Kawasan ini berhutan lebat dan tertutup serta berupa dataran tinggi yang sejik sehingga mengakibatkan lahan ini lebih memungkinkan untuk pengolahan ladang. Jika anda mendengar daerah Karo sebagai peghasil sayuran dan buah yang potensial, ini adalah salah satu dampak positif yang dihasilkan oleh keberadaan bentuk lahan tersebut.
                    Sebelum teknologi pengolahan pangan mencapai daerah tano Batak, hasil pengolahan tanaman padi di sawah hanya dapat menghasilkan panen satu kali dalam satu tahun. Hal ini disebabkan oleh pengolahan tanah yang tidak begitu baik, irigasi yang terbatas dan juga tanpa penanganan tanaman yang terampil. Demikian halnya dengan hasil pengolahan tanaman di ladang, hanya dapat menghasilkan panen satu hingga dua kali saja lalu kemudaian lahan tidak dapat digunakan lagi. Kemudian ladang tersebut akan ditinggalkan dan berpindah ke ladang yang baru. Dahulu kala,pembukaan ladang yang baru dimulai dengan pemilihan lahan melalui ritual bersama seorang datu (dukun) yang disebut parma-mang. Lahan yang biasanya dijadikan ladang adalah lahan yang tidak ditempati atau kawasan hutan alami yang belum dijamah oleh manusia. Kemudian lahan tersebut dibersihkan dengan cara dibakar. Upacara selanjutnya adalah memberikan sesaji kepada penunggu lahan agar tidak mengganggu pengolah ladang dan juga sekaligus sebagai upacara pemilihan hari baik untuk mulai menanam. Selama musim pembukaan lahan ini, masyarakat kampung dilarang untuk keluar-masuk kampung. Hal ini dilakukan untuk menghindari mala petaka dan bahaya yang mungkin terjadi karena penunggu lahan yang merasa terusik. Sekarang  keberadaan datu ini sudah tidak menjadi dominan lagi, akan tetapi kebiasaan membuka lahan baru ini masih tetap ada.  Tanaman yang sering ditanam di ladang ini adalah tebu, tanaman obat, ubi, sayu-sayuran dan mentimun.








Pemupukan-Bibit-Kopi1.jpg

3.jpg



hariansib_DPRDSU-Prihatin-Harga-Ubi-Kayu-Rp-800-Kg--Petani-Biarkan--Membusuk--.jpg


1-lady-picking_resize.jpg

 
















                                                                  Gambar Petani




       Demikian juga pohon aren yang sengaja ditanam di tengah ladang untuk menghasilkan tuak, sejenis minuman beralkohol, yang menjadi kesukaan masyarakat Batak. Minuman beralkohol ini desebut dengan tuak.


aren.jpg
 








Gambar pohon aren

Salah satu yang menjadi komoditi hasil pertanian batak atau hasil hutan yang sudah dikenal dunia adalah kemenyan. Kemenyan ini harganya sangat mahal, sehingga hasil ini dianggap bisa memajukan ekonomi masyarakat



kemeyan.jpg
 











Gambar pohon kemeyan


            Bertani bagi masyarak batak toba merupakan hasil pekerjaan utama sebab wilayah yang tinggal di pegunungan sehingga mau tidak mau salah satu kegitan untuk dapat bertahan hidup adalah  bertani. Adapun alat-alat pertanian yang digunakan masyarakat sudah banyak yang mengalami perubahan.. hal ini seiring dengan perkembangan zaman maupun perkembangan teknologi, sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan alat-alat yang sudah maju, hal ini bertujuan untuk mempercepat dan  meningkatkan hasil pertanian mereka.sehingga sifat gotong royong dan  kebersamaan itu sudah semakin berkurang. Berikut ini beberapa gambar alat-alat pertanian pada zaman tradisional dan zaman modren.










coba-alat-pertanian_20160202_202454.jpg
WN_PemasanganTangkaiKapak.jpg

 






















220px-Sickle33.jpg



index.jpg,traktor-tangan.jpg
20151129_184519-1.jpg,bajak-sawah-kerbau.JPG



images.jpg



ilustrasi-alat-mesin-pertanian-modern.jpg



museum_bali_16.jpg

 



































                                                            Alat- alat pertanian.




2.      Nelayan.
Selain bertani, umumnya masyarakat batak toba yang tinggal di daerah pantai ataupun daerah  laut lebih banyak masyarak memenuhi kebutuhannya dengan cara berlaut atau menangkap ikan. Hal ini juga hampir sama dengan penjelasan pertanian sebelumnya. Seorang-nelayan-saat-menjala-ikan-ditepian-danau-toba-di-Desa-Tongging-Karo-Sumut.jpg



















                                                     Gambar nelayan di danau toba

Seperti halnya bertani,hasil dari laut ini lebih banyak distribusikan atau di pasarkan di pasar tradisional sehingga hal ini dapat saling memenuhi kebutuhan antara petani dan nelayan yang saling bertukar.
Beberapa alat-alat melaut yang dulunya sering digunakan untuk mencari ikan saat ini sudah banyak yang tidak digunakan lagi karena sudah adanya alat-alat baru yang lebih maju dan lebih menghemat penggunaan tenaga manusia. Misalnya adalah rakit, layar, pancing. Pada zaman sekarang ini sudah banyak manusia yang lebih menggunakan cara yang cepat dan instan tanpa menyadari akan kerusakan alam. Berikut ini beberapa contoh alat yang digunakan manusia pada zaman dahulu untuk melaut.





tr.jpg
layar.jpg,rakit.jpg
 









                                                  Alat tradisional




3.      Pedagang
Umumnya masyarakat batak toba adalah berjualan, khususnya ibu-ibu hal ini bertujuan untuk menjual hasil pertanian atau hasil laut dari suaminya. Dan barang-barang yang dijual adalah umumnya sembako.Biasanya mereka berdagang di pasar tradisional bukan di mall mewah atau diswalayan sebab mereka sistem jualannya tidak menetap.
sambu.jpg 












                                              Pedagang sambu

Pada zaman tradisional ibu-ibu ini pergi ke pasar ataupun jualan tidak pernah menggunakan angkutan, tetapi mereka datang dengan memikul ataupun menggunakan keranjang yang digendong. Tetapi saat ini sudah banyak bahkan tidak ada lagi yang menggunakan hal tersebut. Berikut ini beberapa gambar pedagang pada zaman tradisional dan zaman modren.







barang.jpg

xxx.jpg


xxxx.jpg
xxxxxxxx.jpg

 
























4.      Supir

Supir adalah pekerjaan yang sangat banyak diminati oleh orang batak, orang batak banyak merantau hanya bermodalkan bisa mengemudi. Hal ini bisa dilakukan karena bagi orang batak semua yang mereka temui itu adalah keluarganya.selain suaranya yang keras untuk layak menjadi seorang kernek yang kemudian naik menjadi supir.






sss.jpeg


s.jpg

 














s.jpg
 






























Selain keemapt pekerjaan diatas, masih banyak pekerjaan yang di lakukan orang batak untuk berusaha memenuhi kebutuhan dan meningkatkan ekonominya.diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Wartawan
b.      Pengacara
c.       Hakim
d.      Mentri
e.       Pengusaha
f.       Polisi
g.      Tentara

Bahkan sudah banyak yang tidak mampu menggunakan akal sehatnya sehingga sudah banyak orang batak yang salah jalan. Termaasuk diantaranya begal, geng motor, preman, bandar judi bahkan sudah banyak yang menjadi pengedar narkoba.
























BAB III
PENUTUP
3.1         KESIMPULAN
                              Daerah Sumatra Utara memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri atas beberapa suku, seperti Melayu, Nias, Batak Toba, Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan (meliputi Sipirok, Angkola, Padang Bolak, dan Mandailing); serta penduduk pendatang seperti Minang, Jawa dan Aceh yang membawa budaya serta adat-istiadatnya sendiri-sendiri. Daerah ini memiliki potensi yang cukup baik dalam sektor pariwisata, baik wisata alam, budaya, maupun sejarah
                             Mata pencaharian yang berbeda dan tingkat ekonomi yang berbeda membuat masyarakat batak menjadi salah satu suku yang cukup satu sebab tidak ada perbedaan yang nampak kepada orang lain. Untuk itu marilah kita saling menjaga dan melestarikan semua kearifan lokal tersebut.
         

3.2.  SARAN
          Kebudayaan yang dimiliki suku Batak ini menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang perlu tetap dijaga kelestariannya.Dengan membuat makalah suku Batak ini diharapkan dapat lebih mengetahui lebih jauh mengenai kebudayaan suku Batak tersebut dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan yang pada kelanjutannya dapat bermanfaat dalam dunia kependidikan.