Komunitas
Dalihan Na Tolu Official aksi sosial di Kab. Samosir.
Komunitas dalihan na tolu official kembali turun melakukan
aksi sosial ke Kab. Samosir, berbagai aksi dilakukan untuk mendukung Samosir (
Danau Toba) sebagai Monaco of Asia di antaranya
1.
Aksi bersih
2.
Pengadaan tong sampah kreatifitas
3.
Pengadaan taman apotik hidup
4.
Hingga penanaman pohon
Komunitas yang di ketuai oleh
Aprianto simamora ini bukan pertama kalinya melakukan aksi yang demikian,
sebelumnya juga sudah pernah melakukan aksi yang serupa di kab. Humbahas dan
juga Kab. Tobasa. Komunitas ini sudah lama berdiri di kota medan, namun aksi –aksi
yang mereka buat seringkali mengarah ke daerah yang menjadi lintasan Danau
Toba. Dalam wawancara dengan media, Jhonson Pardede yang di kenal sebagai
seorang pendiri komunitas ini mengatakan bahwa aksi ini merupakan sukarela
anggota komunitas ini tanpa ada bantuan biaya dari sumber manapun, “ kami
melakukan ini sebagai bukti nyata bahwa kami peduli akan budaya, lingkungan dan
alam indah di daerah kita ini” tuturnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa komunitas
ini tidak hanya sekedar melakukan aksi ini tetapi juga mengunjungi situs-situs
budaya di kab. Samosir.
Kedatangan komunitas ini langsung
di sambut hangat oleh pemerintah kab. Samosir melalui Dinas pariwisata pada jam
08.30 tanggal 14 Desember 2019 di kantor DInas Pariwisata Samosir. Dalam sambutannya
Kepala Dinas mengaku sebelumnya sangat terkejut akan aksi ini karena tanpa
banyak bicara para anggota komunitas ini bekerja dengan tulus dan iklas di
bawah terik matahari hanya untuk kebersihan wilayah perkantoran ini. Dan setelah
aksi selesai kami menjamu mereka makan siang dan sedikit diskusi tutur pak
kadis pariwisata.
Judika panggabean seorang
perwakilan pendiri juga tak lupa mengucapkan terimakasih atas sambutan yang
diterima dan juga cenderamata yang diberikan oleh pemkab samosir kepada
komunitas. Tak lupa juga komunitas ini memebrikan cenderamata hasil kreatifitas
mereka untuk di pajang di kantor dinas pariwisata tersebut.
Tak cukup hanya disitu saja
komunitas ini juga melakukan aksi yang sama di desa Huta TINGGI, namun kali ini
berhubungan dengan DInas Kebudayaan, mereka membuat taman apotik hidup di depan
Homestay dan mereka sangat antusius dan bersemangat. Hujan, terik matahari
bahkan suasana tempat yang berlumpur mereka hiraukan tutur ibu Tetti Naibaho
sebagai seorang kabid di dinas kebudayaan. Mereka juga bekerja dengan penduduk
sekitar. Setelah itu di sela-sela makan malam komunitas ini menyampaikan
harapan dan beberapa saran kepada pemerintah kab. Samosir.